Beliau, yakni Rajendracola - 'setelah mengirim banyak kapal di tengah-tengah gelombang laut dan setelah menangkap Samgramawijayotungg awarman, raja Kadaram, bersama dengan gajah-gajah( nya) yang melawan, dan mendatangkan kemenangan, - (mengambil) tumpukan harta benda, yang (raja itu) kumpulkan secara sah, (lengkungan) yang dinamakan Widyadharatorana yang didirikan pada 'gapura' kota pedalamannya yang luas diberikan perlengkapan- perlengkapan perang perajurit; gapura permata dihiasi dengan kemegahan; gapura 'permata-permata besar,' Sri-Wishaya yang makmur; Pannai dengan air mandi (ghat); Malaiyur yang tua (dengan) sebuah benteng bertempat di bukit yang indah; Mayirudingam, dikelilingi oleh laut yang dalam (sebagai) parit; Ilangasogam (yaitu Lankasuka) tak gentar (dalam) peperangan-peperang an dahsyat; Mappapalam yang memiliki air dalam yang berlimpah-limpah sebagai pertahanan; Walaippanduru, yang memiliki (baik) tanah garapan (?) maupun rimba; kota utama Takkolam, dipuji oleh orang-orang besar (yang benar-benar mengetahui dalam) ilmu-ilmu pengetahuan; pulau Madamalingam tempat peperangan-peperang an yang kuat; Ilamuri-desam, memberikan kekuatan yang berlebihan secara ilmu pengetahuan, kebunnya (melimpah dengan) kembang-kembang yang menetes dengan madu; dan Kadiram yang sangat kuat, terlindungi oleh perajurit-perajurit darat yang memakai kalal.
------------ --------- --------- ----
Di antara tempat-tempat yang disebutkan dalam medan pertempuran ini, Sri-Wisaya adalah sama dengan Sri-Wijaya yang diidentifikasikan oleh M. Cedes (Prof.Dr. George Cedes) yang berkedudukan di Palembang, Sumatera. Nakkawaram dan Pappalam sudah diidentifikasikan masing-masing dengan pulau-pulau Nikobar dan sebuah pelabuhan yang bernama Pappalam di Myanmar (Birma). Takkolam dianggap sama sebagai Takopa di bagian barat Semenanjung Melayu, akan tetapi harus diidentifikasikan dengan Kedah di Semenanjung Melayu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar