Sejak digulirkan akan dilaksanakan Sekolah Kategori Mandiri (SKM) secara serentak di beberapa sekolah negeri (SMA N) di wilayah Jakarta Utara, MGMP Sejarah telah mengantisipasi hal tersebut, yakni berupa kegitan penyusunan Modul Pembelajaran Sejarah, sebagai persiapan pelaksanaan SKM.
Antisipasi dan jawaban MGMP ini, melihat pengalaman yang pernah dilakukan Sekolah Percobaan (SMA PP) beberapa dekade waktu yang lalu. Sebagai wadah guru-guru sejarah tentu saja membaca dengan cermat, bahwa pada prinsipnya pelaksanaan SKM mulai tahun 2009 ini, adalah reinkarnasi dari pelaksanaan sistem SKS yang pernah dilaksanakan SMA PP.
Sejarah telah mencatat dengan baik, bahwa SMPA PP yang dalam pelaksanaannya dilapangan dikelola oleh beberapa kampus penyelenggara LPTK (Lembaga Penghasil Tenaga Kependidikan), yakni IKIP( baca sekarang telah menjadi Universitas Negeri) telahberhasil dengan baik menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA dengan kurikulum semodel Perguruan Tinggi, yakni SKS.
Kunci sukses pelaksanaan SKS di SMA atau juga dengan Moving Class-nya, adalah tersedianya seperangkat bahan-bahan belajar bagi siswa berupa Modul Pembelajaran. Dengan Modul Belajar ini, akan banyak mempermudah siswa untuk belajar. Dan juga memfasilitasi para siswa yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata, untuk menempuh masa belajar yang jauh lebih singkat. Semakin anak rajin mengikuti Modul demi Modul dalam pembelajaran, maka jarak waktu tempuh belajar siswa semakin cepat.
Belajar dari itu semua, dengan esensi roh jiwa kurikulum SKM yang kiranya tidak jauh berbeda dengan SMA PP, maka pengurus MGMP Sejarah Jakut berinisiatif membuat Modul Pembelajran tersebut.
Pada tahap awal, pembuatan Modul Pembelajaran ini, hanya berlaku untuk kelas X semester 1. Dan, sebagai pedoman pembuatannya, Modul yang disusun tersebut mengacu kepada model Modul yang telah disosialisasikan direktorat Depdiinas, melalui kegiatan MGMP Sejaraj DKI Jakarta di SMA 70 beberapa waktu sebelumnya.
Dengan menyadari bahwa Modul itu tidaklah bisa di susun individu, melainkan mesti dilaksanakan secara bergotong royong, maka MGMP Sejarah Jakarta Utara menindaklajuti dengan mengundang beberapa guru untuk melaksanakan kegiatan di maksud di SMA 52, pada bulan NOvember 2008. Kegiatan Pembuatan Modul Pembelajaran ini dibuka oleh Kepala Sekolah SMAN 52 Jakarta, bapak Drs Syafruddin Yusuf pada bulan November 2008.
Pada kegiatan pembuka ini, berhasil disusun beberapa kelompok kerja, yang akan membahas materi modul berdasarkan KD (Kompetensi Dasar) Silabus Sejarah, yang telah diidentifikasi.
Kerja kelompok ini dilaksanakan di sekolah masing-masing atau bekerjasama dengan beberapa guru sejarah yang lokasinya cukup dekat.
Kegiatan selanjutnya dilaksanakan di SMA N 13 jakut, adalah berupa pengumpulan dan pleno hasil penyusunan Modul per KD.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
untuk teman teman guru sejarah mari kita bahu membahu meningkatkan intensitas kegiatan MGMP apalagi rata-rata semua berada dalam kondisi rintisan SKM dengan 8 standar -nya.
Boleh ga liat modul yg dah di susun?? trutama untuk kelas xi ipa dan xi ips..makash
klo bs kiri via email rohmat_elfajr@yahoo.com
Posting Komentar